Kamis, 24 Oktober 2013
isusun oleh
:
Ardyati
Rakhmatika Noor ( 1B / 11108241105 )
Firma Dwi
Ilmiyati ( 1B / 11108244
Wiwid
Muhammad Husni ( 1B / 11108244
Novia Ika
Putri Utami ( 1B / 11108244047)
S1
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
PENDIDIKAN
PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2011
KATA
PENGANTAR
Assalammualaikum
wr. wb.
Alhamdulillahirabbilalamin,
puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Illahi Robbi, karena berkat rahmat,
karunia serta hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini yang
berjudul “PELUANG” . Tak lupa salawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
junjunan Nabi Muhammad SAW, kepada para sahabatnya, dan sampai kepada kita
sebagai umatnya. Amin.
Penyusunan
tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Umum.
Adapun isi dari tugas ini mengenai pengertian dari peluang serta
implementasinya di kehidupan sehari – hari.
Kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam pembuatan tugas ini. Kami
sadari tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, karena tak ada manusia yang
sempurna. Kebenaran hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu, kami sangat
membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca.
Akhirnya
semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan bimbingan-Nya serta rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.
Wassalammualaikum
wr. wb.
Yogyakarta,
November 2011
1.
Pengertian Peluang
Dasar logika
proses pengambilan inferensi statistik tentang suatu populasi dengan analisa
data sampel adalah peluang. Peluang adalah bilangan yang menunjukkan seberapa
besar kemungkinan suatu peristiwa akan terjadi. Peluang mempunyai nilai antara
0 dan 1. Peluang berhubungan dengan percobaan yang menghasilkan sesuatu yang
tidak pasti.
2. Ruang
sampel dan kejadian ( peristiwa )
Ruang sampel
(sample space) adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan.
Peristiwa (kejadian, event) adalah himpunan bagian dari ruang sampel
♣
Peristiwa sederhana: hanya memuat 1 elemen saja
♣ Peristiwa
bersusun: gabungan dari peristiwa-peristiwa sederhana
♣
Jika hasil suatu experimen termasuk dalam himpunan A, maka dapat dikatakan
bahwa peristiwa A telah terjadi.
Percobaan
adalah suatu tindakan atau proses pengamatan yang menghasilkan outcome yang tak
dapat diperkirakan kepastiannya.
Notasi :
♣
Ruang sampel ditulis dengan notasi S
♣
Peristiwa dinotasikan dengan huruf besar: peristiwa2 A, B, C, dst.
♣
Anggota (elemen) ruang sample dinotasikan dengan huruf kecil: a1, a2, a3, dst.
Anggota / elemen ruang (sample point)
♣
Jika ruang sampel S beranggotakan a1, a2, dan a3, maka ruang sampel yang
bersangkutan dapat disajikan sebagai: S = {a a1, a , a2, a , a3}
♣
Jika peristiwa A beranggotakan a1, a2, dan a3, maka peristiwa yang bersangkutan
dapat dinotasikan sebagai A = {a1, a2, a3}
Contoh 1
Percobaan:
Koin (head dan tail) dilempar 1 kali
Hasil:
tampak H (head) atau T (tail)
Ruang sampel
S = {H, T}
Peristiwa: A
= {H, T}
Contoh 2
Percobaan:
Pelemparan 2 buah koin (H dan T) sekaligus
Hasil: HH
(H&H), TT (T&T), atau HT (H&T)
Ruang
sampel: S = {HH, HT, TT}
Peristiwa:
1. Keduanya sama, A = {HH, TT}
2. Keduanya
berbeda B = {HT}
Contoh 3
Percobaan:
pelemparan 1 buah koin 2 kali berturutan
Hasil: HH (H
kemudian H), HT (H kem T), TH (T kem H), atau TT.
Ruang sampel:
S {HH, HT, TH, TT}
Peristiwa:
1. Berturutan sama, A = {HH, TT}
2.
Berturutan beda, B = {HT, TH}
Anggota
peristiwa A berbeda dengan anggota peristiwa B atau,
Peristiwa:
1. Muncul gambar yang sama, B = {HH, TT}
2. Paling
sedikit muncul 1 H, A = {HH, HT, TH}
Anggota
peristiwa A menjadi anggota peristiwa B, yaitu HH
Definisi-definisi
1. Experiment adalah proses observasi yang
mengarah ke single outcome (hasil tunggal), yang tak dapat diperkirakan.
2. Data sampel (sampel point) adalah outcome
yang paling mendasar dari suatu percobaan.
3. Ruang sampel (sample space) dari suatu
percobaan adalah kumpulan / koleksi / himpunan dari semua data sampel yg
mungkin dihasilkan. Semua data sampel ini merupakan anggota ruang sampel, yang
peluangnya totalnya = 1.
4. Peristwa atau kejadian (event) adalah
koleksi / himpunan data sampel yang spesific (mempunyai sifat khusus).
3. Peluang
Suatu Kejadian
Aksioma
peluang :
Setiap
kejadian di ruang sampel dikaitkan dengan bilangan antara 0 dan 1, bilangan
tersebut disebut peluang.
a. Kejadian yang tak mungkin terjadi
mempunyai pelauang nol dan dinamakan kejadian mustahil.
b. Kejadian yang pasti terjadi mempunyai
peluang satu (peluang ruang sampel adalah satu)
c. Peluang kejadian A bernilai antara 0
dan 1, yaitu 0 £ P (A) £1
d. Jika A dan B adalah kejadian sehingga
AÇB = Æ,maka P(AÈB) = P(A) + P (B)
Berdasarkan
definisi di atas kita akan menentukan arti peluang dari kejadian sederhana.
Jika kita mempunyai ruang sampel dengan anggota sebanyak n. selanjutnya jika
kita anggap bahwa kesempatan muncul setiap anggota tersebut juga sama. Jika
peluang muncul satu anggota adalah p, dan berdasarkan Aksioma (2),maka
p+ p+ p+…+ p
=1
n suku
np = 1 Û p =
Misalnya
pada [elemparan satu dadu berisi enam,peluang muncul angka 2 adalah
P = =
Sifat :
Nilai Peluang
Dalam ruang
sampel (S) yang setiap kejadian sederhana mempunyai peluang yang sama, maka
peluang kejadian A adalah
P(A) = =
Contoh
Kita
mempunyai 4 bola putih (P) dan 3 bola merah (M). kemudian diambil satu bola
secara acak. Tentukan peluang terambil bola merah.
Penyelesaian
Ruang sampel
dari pengambilan satu bola adalah S = {P,P,P,P,M,M,M} dengan setiap bola
mempunyai peluang yang sama untuk terambil. Misalnya kejadian terambil bola
merah adalah A, maka n(A) = 3. Jadi,peluang kejadian terambilnya bola merah
adalah P(A) = .
4. Frekuensi Harapan
Frekuensi
harapan adalah peluang kejadian tersebut dikalikan banyak percobaan. Misalnya
kita melakukan n kali percobaan dan A adalah kejadian dengan peluang p dengan
(0 £ p£ 1). Frekuensi harapan dari kejadian A adalah p Î n. Jika E adalah suatu
kejadian dalam ruang contoh S dan P(E) adalah peluang terjadinya E dalam n kali
percobaan maka frekuensi harapan kejadian E didefinisikan :
F(E) = P(E)
Î n
Contoh
Sekeping
uang logam dilempar 30 kali,maka frekuensi harapan muncul gambar adalah. . .
Penyelesaian
F(G) = Î 30 = 15 kali
5. Kejadian Majemuk
Kejadian
majemuk dapat dibentuk dengan cara menggabungkan dua atau lebih kejadian
sederhana. Dengan menggunakan operasi antarhimpunan,suatu kejadian majemuk
dapat dibentuk dari dua kejadian majemuk yang lain. Operasi antarhimpunan yang
dimaksudkan adalah operasi gabungan (union) dan opersi irisan.
Gambar.
Daerah yang diarsir menyatakan A È B
Gambar.
Daerah yang diarsir menyatakan A Ç B
6. Peluang dari Gabungan Kejadian
Misalnya A
dan B adalah dua kejadian yang terdapat dalamruang sampel S,maka peluang
kejadian A atau B adalah P(AÈB) = P(A) + P(B) – P(AÇB)
7. Peluang Gabungan Dua kejadian Saling Lepas
Apabila A
dan B merupakan dua kejadian yang saling lepas ,maka peluang gabungan dua
kejadian itu adalah P(AÈB) = P(A) + P(B).
8. Peluang Komplemen suatu kejadian
Misal sebuah
dadu bersisi enam dilempar sekali. Kejadian A adalah munculnya bilangan 3 dan
ditulis A = {3}. Kejadian A¢ adalah munculnya bukan bilangan 3, ditulis A¢
(dibaca: A komplemen) = {1,2,3,4,5,6}. Diagram Venn untuk himpunan A dan A¢
dapat digambarkan seperti berikut.
Dari gambar
di atas tampak bahwa AÇA¢ = Æ sehingga kejadian A dan kejadian A¢ merupakan
kejadian yang saling lepas. Dengan demikian berlaku hubungan
P(AÈA¢) =
P(A) + P(A¢) (*)
Karena A¢
merupakan komplemen A , maka AÈA¢ = S atau n(AÈA¢) = n (S). Jadi,
P(AÈA¢)
= =
= 1 (**)
Substitusi
persamaan (**) ke persamaan (*) akan menghasilkan
P(AÈA¢) = 1
= P(A) + P(A¢) Û P(A¢) = 1 – P(A)
Sehingga
dapat dinyatakan bahwa
Apabila A
dan A¢ merupakan dua buah kejadian yang saling komplemen, maka
peluang
komplemen kejadian A, ditulis P(A¢), adalah
P(A¢) = 1 – P(A)
9. Kejadian yang Saling Bebas
Misalkan dua
buah bola akan diambil secara acak dari sebuah tas yang memuat 4 bola merah dan
3 bola biru. Berapa peluang keduanya bola merah? Jika A kejadian mendapatkan
bola merah pada pengambilan pertama dan B kejadian mendapatkan bola merah pada
pengambilan kedua. Ruang sampel S di bawah ini akan disajikan dengan dua versi
yaitu dengan pengembalian dan tanpa pengembalian. Persoalan yang akan dibahas
adalah P(A dan B) atau P(A Ç B).
1. Bola
pertama dikembalikan sebelum bola kedua diambil.
Ruang sampel
S memuat 49 elemen (7 Î 7),
A dan B
memuat 16 elemen (4 Î 4)
Maka : P(A Ç
B) =
=
P(A Ç B) =
P(A) . P(B)
Hasil dari A
Ç B terletak di daerah persegi pada gambar di atas.
2. Bola pertama tidak dikembalikan sebelum
bola kedua diambil. Pada pengambilan pertama kita dapat memilihi 1 dari 7 bola,
tapi pada pengambilan kedua hanya ada 6 pilihan. Jadi, ruang sampel memuat 6
elemen. Kejadian A dan B memuat 4 Î 3 atau 12 elemen, sebab 4 bola merah dapat
dipilih pada pengambilan pertama, dan hanya 3 pilihan bola merah pada
pengambilan kedua,
Maka P(A Ç
B) =
P(A Ç B) =
P(A Ç B) = P(A) . P(B/A)
Peluang
kejadian B dengan syarat A telah terjadi.
Contoh tersebut secara umum disebut peluang
bersyarat
Untuk P(A)
peluang kejadian A, P(B/A) peluang kejadian B dengan syarat A telah terjadi.
Jika P(A Ç B) peluang terjadinya A dan B, maka
P(A Ç B) = P(A) . P(B/A)
Dua kejadian
seperti tersebut dinamakan tidak saling bebas. Jika P(B/A) = P(B) maka akan
diperoleh
P(A Ç B) =
P(A) . P(B)
Dan dua
kejadian tersebut dinamakan saling bebas.
Langganan:
Postingan (Atom)